Kebut proses pemulihan sektor pariwisata, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengimplementasikan program Cleanliness, Health, and Safety atau yang disingkat CHS. Program ini ditunjukkan agar sektor pariwisata yang sempat terpukul keras akibat terjadinya COVID-19 dapat pulih dengan cepat dan booming kembali.
“Kita harus menormalkan sektor pariwisata kita lebih cepat. Kita harus sepenuhnya menyadari bahwa pariwisata adalah tulang punggung perekonomian,” ujar Menparekraf Wishnutama disela-sela International Tourism Webinar bertajuk “Changes of Tourism Pradigm In the Era of New Normal”, Jumat (15/05).
Sebelum diimplementasikan ke destinasi pariwisata yang lain, program CHS akan dilaksanakan di Bali. Penetapan Bali sebagai pilot project berdasarkan pemenuhan beberapa kriteria seperti status daerah sebagai pusat pariwisata dan keberhasilan dalam menanggulangi penyebaran COVID-19. Walaupun menyandang status sebagai magnet pariwisata internasional dimana wisatawan dari seluruh penjuru dunia berkumpul, Bali tidak menjadi salah satu epicentrum COVID-19 di Indonesia.
Tahap awal program CHS akan ditunjukkan untuk wisatawan domestik. “Gerakan CHS ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi dan industri pariwisata Indonesia usai COVID-19 sehingga mendorong peningkatan pergerakan dan kunjungan wisatawan di Indonesia, yang pada tahap awal pasti akan didominasi oleh wisatawan domestik,” kata Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Kemenparekraf, di kantor Gubernur Bali.
Seperti dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, setelah Bali program CHS ini akan dilakukan ditiap destinasi wisata maupun lokasi lain terkait pariwisata dan ekonomi kreatif. Konsep CHS mengaju kepada Protokol Kesehatan Kementerian Kesehatan, konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan, dan Sapta Pesona pariwisata Indonesia. CHS diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi dan industry pariwisata Indonesia pasca COVID-19 sehingga mendorong peningkatan pergerakan dan kunjungan wisatawan di Indonesia.
Berikut adalah unsur-unsur pokok CHS:
- Cleanliness (kebersihan) merujuk pada keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau. Selain itu kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri pathogen, dan bahan kimia berbahaya.
- Health (kesehatan) merupakan konsep layanan yang menerapkan aturan kesehatan terhadap manusia dan lingkungan melalui kegiatan pencegahan, perawatan, pemantauan, dan pengendalian. Hal ini termasuk proses mempromosikan peningkatan parameter lingkungan dan mendorong penggunaan teknologi dan perilaku yang ramah lingkungan dan sehat.
- Safety (keselamatan) diartikan sebagai keadaan bebas risiko, bahaya, pencemaran, ancaman, gangguan yang bersifat permanen dan nonpermanen, fisik dan nonfisik di suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengelola, melindungi, dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat, pengunjung dan kualitas lingkungan.
- Kemudian unsur yang terakhir adalah Zero Waste Management yang merujuk kepada strategi dan penerapan kebijakan pengelolaan sampah yang baik oleh pengelola destinasi pariwisata.
Anda dapat melihat artikel pariwisata lainnya dengan mengunjungi halaman Smart Tourism. Atau menghubungi kami untuk kebutuhan informasi lebih lanjut.