Hal yang banyak ditemukan di kalangan pemerintah adalah setiap OPD biasanya memiliki aplikasi yang basis datanya tersimpan di server masing-masing OPD. Dengan banyaknya aplikasi tersebut, sebenarnya pemerintah daerah menjadi kaya akan data. Namun  tanpa adanya platform integrasi, tentu akan sulit bagi pemerintah untuk membuat insight dari banyaknya data tersebut mengingat lokasinya yang tersebar. Belum lagi jika masih ada Ego Sektoral, yang tidak memperbolehkan data keluar dari server pemilik.

Banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah dari masing-masing OPD sebenarnya bukan indikator suatu daerah disebut Smart City. Pemerintah daerah dapat menjadikan daerahnya Smart City dengan aplikasi yang efisien, dipakai, dan dapat mengambil insight dari aplikasi-aplikasi tersebut. Yang menjadi tantangan adalah data dari berbagai aplikasi tersebut belum tentu memiliki struktur data dan tipe data yang sama. Perlu sebuah platform yang dapat membuat unstructured data menjadi structured data sehingga pimpinan daerah dapat mengambil insight dengan cepat untuk bahan pengambilan keputusan.

Pemerintah daerah sebagai pemberi layanan publik diharapkan untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran. Kecepatan dan ketepatan dalam pembuatan kebijakan tentu harus bermodalkan data yang akurat. Sudah tidak jamannya lagi membuat kebijakan berdasarkan intuisi pimpinan. Data Driven Decision Making ini ditentukan dari seberapa cepat dan akuratnya data yang dimiliki menjadi insight. Smart City Platform adalah solusi yang diperlukan untuk menyajikan insight dengan cepat dan akurat.